Senin, 08 Februari 2016

Cara memanen biji Tomat

Untuk mendapatkan biji Tomat yang baik tidaklah selalu dengan cara membelinya. Tomat adalah tanaman yang umum, dan buah yang matang dan segar dapat dengan mudahnya kita dapatkan. dari buah segar itulah kita bisa "memanen" biji tomat. Ada serangkaian proses memang untuk dapat memperoleh biji Tomat dengan kondisin terbaiknya sekaligus supaya biji tersebut lebih tahan saat disimpan.


Berikut cara untuk memanen biji tomat yang baik diambil dari sumber wikihow.

  1. Pilihlah tomat yang baik. Biji dari sebuah tomat biasanya akan menghasilkan buah yang hampir identik dengan buah asalnya. Jika Anda kebetulan mendapatkan tomat yang sangat lezat atau sangat segar dan ingin menanamnya nanti, potonglah dan simpanlah biji-bijinya. 
  2. Belah buah tomat tersebut. Gunakan pisau yang tajam untuk membelah buah tomat menjadi dua sepanjang garis tengahnya (sejajar dengan batang buahnya). Lakukan dengan alas talenan atau mangkuk sehingga Anda dapat dengan mudah menampung biji-biji dan air buahnya, untuk disimpan.
  3. Keluarkan bagian dalamnya dengan sendok. Gunakan sendok untuk mengeluarkan seluruh biji, air buah, dan daging buah tomat. Letakkan semuanya dalam sebuah mangkuk kecil atau cangkir.  
  4. Tambahkan air. Biji tomat harus melalui proses fermentasi terlebih dahulu sebelum dikeringkan, dan Anda dapat melakukannya dengan cara meletakkannya di bawah sinar matahari dalam kondisi terendam cairan. Lapisan jamur akan tumbuh pada biji-bijinya. Proses ini akan menghancurkan penyakit biji yang bisa mempengaruhi generasi tanaman selanjutnya. Tambahkan beberapa sendok makan air ke dalam wadah berisi biji dan daging buah tomat, dan tutuplah dengan plastik pembungkus. Buat beberapa lubang pada plastik agar ada sirkulasi udara. 
  5. Letakkan di bawah sinar matahari. Saat ini biji-biji tersebut memerlukan waktu untuk fermentasi. Letakkan wadah tertutup tadi di tempat yang hangat, paling baik di tepi jendela yang mendapatkan banyak sinar matahari. Letakkan di situ selama dua atau tiga hari. 
  6.  Bilas biji-biji tersebut. Setelah beberapa hari, Anda akan melihat bahwa air dan daging buah telah membentuk endapan yang mengapung di atas air, dan biji-bijinya telah tenggelam ke dasar wadah. Saat ini sudah terjadi, buanglah endapan yang ada di bagian atas, lalu tuangkan biji-biji bersama air ke dalam saringan. Bilas dengan air hangat, dan pastikan semua biji benar-benar bersih.
  7. Keringkan biji-biji itu. Setelah dibilas, sedikit goncang-goncangkan saringan untuk sebisa mungin menghilangkan sisa air yang ada. Setelah itu taruh semua biji di atas baki yang telah dilapisi dengan saringan kopi atau kertas minyak. Letakkan di suatu tempat di mana baki tersebut tidak akan tersenggol atau terkena sinar matahari langsung, dengan suhu sekitar 21 derajat Celsius. Gunakan jari Anda untuk menggeser biji-biji tersebut sehari sekali, untuk mencegah mereka melekat satu sama lain atau lengket dengan kertas alasnya. 
  8. Periksa biji-biji tomat itu. Ketika semua biji telah kering sepenuhnya saat disentuh dan tidak lengket satu sama lain, mereka sudah siap digunakan. Berhati-hatilah untuk tidak terlalu dini mengakhiri pengeringan, karena jika biji-biji itu masih lembab, mereka dapat terkena lumut, jamur dan bakteri yang dapat merusak.
  9. Sterilkan biji-bijinya. Mensterilkan biji membantu untuk membunuh penyakit dan bakteri yang mungkin ikut berkembang biak, dan membantu tanaman Anda untuk tumbuh lebih kuat dan berbuah lebih banyak saat ditanam di luar rumah. Rendam biji-biji tersebut dalam campuran 1 sendok makan cuka apel dan 946 ml air selama 15 menit.Keringkan kembali biji-bijinya. Ikuti langkah-langkah pengeringan yang telah dijelaskan sebelumnya, dengan menyebarkan biji-biji tersebut di atas baki selama beberapa hari untuk memastikan mereka benar-benar kering. Pisahkan biji-biji yang saling melekat dan jaga agar tidak lengket dengan alasnya menggunakan jari tangan Anda.
  10. Simpan biji-biji tersebut. Setelah Anda selesai mengeringkannya, simpanlah biji-biji tersebut dalam amplop kertas sampai Anda akan menggunakannya. Jangan menyimpannya di dalam kantong atau wadah plastik, karena ia tidak memiliki ventilasi udara yang cukup dan cenderung menumbuhkan bakteri dan lumut pada biji-biji yang disimpan. 
Sekilas cara ini terlihat rumit, tapi sebenarnya tidak serumit itu jika kita mengikuti setiap langkahnya. Selamat mencoba.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar